Penampilan produksi ayam petelur pada strain Isa Brown dan Novogen Brown di peternakan “Sartika Farm” Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri

Peternakan ayam petelur merupakan salah satu usaha yang paling diminati masyarakat Indonesia, karena memiliki prospek usaha yang sangat bagus. Ayam petelur merupakan ayam yang telah dikembangkan potensi genetiknya sebagai penghasil telur. Faktor-faktor yang mempengaruhi penampilan produksi ayam petelur yaitu genetik, pakan dan lingkungan. Sifat genetik dari masing-masing strain ayam tidak sama, masing-masing strain ayam memiliki keunggulan dan kekurangan ditinjau dari penampilan produksinya. Penelitian ini dilaksanakan selama 20 hari. Data penelitian ini merupakan data sekunder tahun 2017 diolah tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penampilan produksi ayam petelur strain Isa Brown dan Novogen Brown berdasarkan Hen Day Production (HDP), Hen House Production (HHP), Konversi pakan dan Income Over Feed Cost (IOFC). Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strain ayam petelur dan bahan informasi bagi peternak ayam petelur. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam petelur strain Isa Brown dan Novogen Brown satu periode pemeliharaan atau dimulai pada awal bertelur umur 18 minggu hingga afkir 100 minggu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan observasi, analisis data dengan menggunakan uji t tidak berpasangan. Lokasi kandang pada lingkungan serta suhu yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tidak berbeda nyata (P>0.05) pada Hen Day Production (HDP) Isa Brown 80.93 ±13.27 %; Novogen Brown 82.10 ± 11.06 %, Hen House Production (HHP) Isa Brown 72.70 ± 15.26 %; Novogen Brown 79.31 ± 11.15 %, berbeda nyata (P<0.05) Pada variabel Berat telur rata-rata Isa brown 58.13 ± 4.21 g/butir; Berat telur rata-rata Novogen brown 53.75 ± 6.85 dan Konversi pakan, Isa Brown 2.04 ± 0.15 ; Novogen Brown 2.24 ± 0.29. Penerimaan usaha kotor Sartika farm berdasarkan Income Over Feed Cost (IOFC) memberikan hasil tidak berbeda nyata (P>0.05) Isa Brown Rp.13.165.074 ± Rp. 6.399.682 dengan nilai keuntungan selama satu periode sebesar Rp.276.466.546; Novogen Brown Rp.10.209.262 ± 5.402.394 dengan nilai keuntungan sebesar Rp.214.394.495. Kesimpulan penelitian ini adalah ayam petelur strain Isa Brown lebih unggul dibandingkan dengan ayam petelur strain Novogen Brown. Hasil penelitian ini dapat disarankan untuk pemeliharaan ayam petelur strain Novogen brown pemasarannya semakin meluas dikarenakan ayam petelur strain Novogen Brown merupakan strain yang baru muncul di Indonesia tahun 2013/2014